Punctual = tepat pada waktunya. Kita semua pasti pernah bertemu orang - orang yang sifatnya kebalikan dari kata di atas alias hobi telat. Sekali telat “maaf”, dua kali “maaf”, tiga kali “maaf”, tapi ya masa iya sampai 100 kali juga masi “maaf”? Ya ya, batas toleransi orang untuk terlambat atau menunggu orang yang terlambat memang beda-beda. Bagi aku 15 menit, ya semaksimalnya 30 menit deh. Berbeda juga dengan orang yang jarang (tidak pernah) telat, telat sesekali krn hal penting sih bisa dimaklumi.
Pernah ndak sih mereka yang hobi telat itu berpikir kalau ada orang lain yang dirugikan. Misalnya:
- Bayangkan saja orang yang rumahnya lebih jauh, harus bangun lebih pagi dan menempuh jarak yang lebih jauh lalu sampai duluan dan masih harus menunggu mereka yang telat yang rumahnya lebih dekat.
- Kalau karena keterlambatan seseorang, sekelompok harus menunda waktu diskusi atau waktu keberangkatan ke suatu tempat
- Waktu menunggu yang bisa dipakai untuk kegiatan yang lebih produktif dan lebih menyenangkan lainnya
Bagi aku, ketika tindakan yang kita lakukan tidak merugikan yang lain, hanya merugikan diri sendiri mungkin bisa diselesaikan dengan “ya sudah lha”. Toh kita sudah di usia dewasa, sudah tau konsekuensinya. Tapi kalau itu merugikan orang lain, itu harus dipikirkan dan diubah menjadi lebih baik. Belum bisa diubah? Mari dicari caranya gimana supaya bisa. Misalnya : be punctual :)
No comments:
Post a Comment